Naik, naik ke puncak gunung, tinggi, tinggi sekali
Kiri, kanan, ku lihat saja, banyak pohon cemara….aaa
Terdengar suara-suara yang rame dari NHKBP Ressort Pearaja saat berada di dalam bus menuju Salib Kasih. Yah, sekalipun berdomisili di Tarutung, tetap saja semua NHKBP masih begitu menunjukkan ekspresi yang “wow” melihat
NHKBP Pearaja jadi BoLang alias “Bocah” PetuaLang ber“cross country” (begitulah dinamai) ke HKBP Lobu Hole Ressort Simorangkir, satu gereja HKBP yang berlokasi di balik daerah perbukitan Siatas Barita. Berangkat di hari Sabtu,
Sejauh pandangan mata, banyak pohon-pohon yang masih berdiri tegak, dan ada juga sebahagian kawasan yang dijadikan sebagai areal perladangan dan di lembahnya dijadikan persawahan, semuanya tampak hijau dan segar, Tuhan itu memang pelukis yang agung, semuanya begitu indah. Untuk menuju Lobu Hole, kami hanya melewati satu perkampungan saja yaitu Huta Namora, penduduknya masih sedikit. Masyarakat di lokasi ini sepertinya menggunakan traktor besar untuk mengelola kawasan hutan menjadi perladangan, dalam istilah batak disebut dengan “mangarimba” (tapi jangan banyak-banyak ya “mangarimbanya”, kalau hutannya habis, kami ga bisa liat yang hijau lagiJ….cinta alam, integrity of creation!). Namun di perjalanan, hujan deras dan kilat yang menyambar-nyambar seperti mau “potoan” akhirnya datang juga mengiringi perjalanan kami. Sekalipun demikian, kami tidak berhenti, teruskan perjalananmu, maju terus, akh seperti militer saja NHKBP Pearaja neh…..! Syukurlah karena kami sudah sediakan payung, mantel hujan jadi tidak begitu basah, tetapi ada juga sebagian teman yang tidak membawa persiapan, maklumlah tidak semua yang disiplin mendengarkan jadinya tidak tau informasi perlengkapan pribadi yang penting.
Tiba di lokasi pukul 16.00 Wib, di daerah ini sangat dingin, bahkan airnya itu persis seperti air kulkas, yang menurut penduduk setempat berasal dari perbukitan. Malam harinya, kami mengadakan “partangiangan” bersama dengan jemaat setempat, yang dihadiri mayoritas kaum bapak/ibu dan NHKBP, dibawakan Pdt. Marikon Simbolon, STh. Sekalipun terasa begitu lelah, namun kalau sudah bertemu dengan teman sesama NHKBP, rasa lelah pun hilang sendiri. Jemaat di HKBP Lobu Hole yang berkisar 40KK menerima kedatangan kami dengan hangat, “mansai las situtu do rohanami, ala masihol do pe hamu manopot hami dongan sahaporseaonmuna na di Lobu Hole on, lumobi hamu angka naposo bulung”, kata mereka. Mulai dari Sabtu malam, jemaat HKBP Lobu Hole menjamu kami makan yang berjumlah 17 orang.
Sebahagian anggota NHKBP Pearaja adalah guru Sekolah Minggu jadi kami juga melibatkan diri untuk mengajar Sekolah Minggu di HKBP Lobu Hole ini, anak-anaknya pintar-pintar semua lho. Mereka bisa hafal ayat bulanan, titah, doa Bapa Kami….dan lainnya.
Minggu sore, kami pun berangkat kembali ke Tarutung – Pearaja. Dengan berjalan kaki, ditemani rintik-rintik hujan, langit biru, pemandangan hijau, tetap dengan semangat pulang ke rumah. Pukul 18.00 Wib tiba di Pearaja. beta hita MASITANGIANGAN, MASIURUPAN, MASIHAPOSAN…….!!!!! Memang tidak mudah untuk dapat menciptakan suasana persekutuan NHKBP yang benar-benar selalu “klop” hanya keyakinan bahwa Tuhan bekerja dalam hati kita masing-masing untuk membukakan hati NHKBP agar lebih aktif, kreatif dan proaktif, dari kita, oleh kita, dan untuk kita NHKBP. Maju, hai teman-teman NHKBP di seluruh
Nb: kami akan sangat senang jika teman-teman, baik NHKBP atau pemuda dari gereja-gereja tetangga boleh saling sharing dengan kami. Moga-moga ini menjadi mediator yang positif untuk kemajuan NHKBP, contact and visit us in: nhkbp_pearaja@yahoo.com dan http://nhkbp-pearaja.blogspot.com!!! Ditunggu yaJJ
2 komentar:
wah bagus buanget kegiatannya...
salam dalam kasih ya dari kami rekan2 kalian dari distrik 8
nhkbp8jk.blogspot.com
sukseslah slalu nhkbp pearaja,berkarya trus menuju generasinya....
yang udah dapat ROCK UP nya,,hatopma kawin.tapi yang blum dapat ROCK UP'''''''.taeeeendehonmaaaa
didia,,,ROCK UP iiii,
Posting Komentar