HKBP Youth Movement 2009 adalah kegiatan pemuda/i kristen yang akan dilaksanakan pada Oktober 2009 ini. Kegiatan ini diisi dengan berbagai kategori:
1. Kompetisi:
- Vocal Group
- Volley Ceria Campuran
- Tortor
- Ucok dan Butet
2. Aksi:
- Penghijauan (green day)
- Gotong royong
- Kegiatan sosial
- Arak-arakan yang dilaksanakan selesai upacara nasional pada hari Sumpah Pemuda
3. Pembinaan:
- Seminar Sehari tentang Narkoba
- Lokakarya dalam pembuatan Pupuk Organik dan Daur Ulang Kertas
4. KKR (Kebaktian Kebangunan Rohani)
Semua rekan-rekan NHKBP, khususnya di distrik Silindung..kita doakan kegiatan naposo ini. Kami berterimakasih untuk dukungan doa, daya dan dana.
Untuk mengetahui info selengkapnya, hubungi kami di HKBP Resst Pearaja ato pesan aja diposting ke blog ini, segera akan direspon...
Viva Pemuda!
Rabu, 16 September 2009
HKBP YOUTH MOVEMENT 2009
Diposting oleh NAPOSOBULUNG di 20.39 0 komentar
Selasa, 01 September 2009
Senin, 31 Agustus 2009
Pembinaan Pemuda Gereja oleh BKAG TAPUT
Dilaksanakan pada hari Jumat, 28 Agustus 2009 di balai pertemuan RK Tarutung.
Kegiatan ini mengambil tema "Pemuda Gereja dan Tantangan Zaman" dengan menghadirkan pembicara dari Polres Taput yaitu Wakil Kapolres dan Kasat Narkoba dan dari Kantor Pusat HKBP yaitu Pdt Reni TL Purba, MTh (Ka.Biro Outreach). Kegiatan ini diikuti 90 orang pemuda dari denominasi gereja yang berbeda-beda, termasuk 2 orang diantaranya adalah pemuda HKBP Pearaja yaitu Lidia Kando dan Maida Siagian.
Dalam sesi diskusi dan pertanyaan, pemuda nampak kurang antuasias; apakah bosan, kurang mengerti atau ada alasan lainnya. Namun setidaknya dari pembinaan dalam seminar sehari ini, pemuda secara langsung menanyakan mengapa gereja kurang memperhatikan pelayanan terhadap gereja mengingat pemuda yang sangat riskan dengan dampak perubahan zaman (baik-buruk)dan bagaimana gereja bisa membekali pemudanya dari segi spiritualnya. Di samping itu, pemuda juga mengusulkan agar BKAG dan Polres Taput memfasilitasi pembentukan team pemuda-pengkaderisasian sehingga menjadi team yang profesional dalam bidang pensosialisasian bahaya NARKOBA. Setidaknya diharapkan ke depan melalui pembinaan dan pembekalan ini, team ini akhirnya menjadi motivator dimanapun dia berada. Bagaimana tindak lanjut dari usul ini, kita lihat saja bagaimana BKAG dan Polres Taput bisa merealisasikannya. Sesuai dengan keterangan dari Kasar Narkoba yaitu Bapak MA Ritonga, bahwa dana untuk sosialisasi bahaya Narkoba untuk masyarakat itu sudah dialokasikan di Badan Antinarkotika Kabupaten Taput, dan dana ini dapat diberikan jika ada kegiatan dalam bentuk sosialisasi bahaya Narkoba.
Pemuda sebagai generasi penerus bangsa, haruslah benar-benar diperhatikan perkembangan EQ dan IQ serta spiritualitasnya sehingga menjadi generasi yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Yang Muda BISA dipercaya!
Hidup ini memang tidak ada yang sempurna, tetapi dengan berjuang dan mensyukuri pemberian Tuhan, semuanya akan dijadikan indah pada waktunya. Tuhan tahu apa yang terbaik bagi kita semua.
by: redaksi
Diposting oleh NAPOSOBULUNG di 22.01 0 komentar
Minggu, 30 Agustus 2009
Cerber! Kebahagian Kuraih Part 2
..........
Esoknya di sekolah….“Yelz, apa benar Deu sekolah ke Belanda ya?” tanya Apriani. “Iya, semalam berangkatnya. Dia titip salam buat kalian semua, dia bilang akan sangat kehilangan kalian semua, tapi dia akan kasih kabar koq.” jawabku. Mereka semua protes dan bilang ini dan itu, karena pusing mendengar ocehan mereka, ku putuskan untuk keluar kelas dan membawa novel favoritku, di taman sekolah, di bawah pohon, aku segera fokus ke bacaanku. Tidak ada lagi tempat yang pas di hati untuk bercanda dan curhat di sekolahan.
Bel tanda pulang pun berbunyi, aku segera membereskan buku-buku dan memasukkan ke tas yang pernah dihadiahkan pas ulangtahunku dari abangku berwarna cokelat dengan gambar Winnie the Pooh sedang makan madu, lucu. Semangatku hilang, aku tidak les hari ini. Sepertinya tubuhku kurang enak dan aku langsung pulang ke rumah. Setibanya di rumah, “sudah makan Yelz?” tanya mama sambil membereskan meja makan. “Belum ma. Yelz lagi ga enak badan makanya langsung pulang, ga les mam.” jawabku sambil berjalan menuju kamar. “Yelz, kamu baik-baik aja kan nak?” tanya mama dengan nada khawatir. Mama menjumpai aku ke kamar yang langsung terbaring di tempat tidur. “Yelz, kamu tidak apa-apa kan?” Tanya mama sekali lagi sambil memegang keningku. “Ya ampun Yelz, panasmu tinggi sekali. Semalam kamu begadang ya?” aku tidak menjawab mama lagi sepertinya tenagaku sudah habis. Mama langsung telepon om dr. Franz. Yah, menyebalkan, pasti akan disuntik. Bodoh amat sih aku, kenapa semalam duduk di daun jendela sampai larut malam. Tidak sampai 10 menit, om Franz sudah tiba, periksa sana-sini, terus aku disuntik, om itu bilang kalau sekarang aku sedang stres dan masuk angin. Dia kasih obat dan langsung pergi karena mau periksa pasien lagi katanya, mama pun mengantar om dokter ke depan. Aku mengingat kata-kata om dokter…masa sih aku stress? Kalau masuk angin, pas sekali. Stres…..mungkin benar juga, aku terlalu memikirkan keberangkatan Deu dan satu lagi perlakuan cowok sombong blonde itu ikut menyita pikiranku. Tidak lama kemudian mama datang, dan memberi nasihat “Yelz, mama tau kamu kehilangan Deu…tapi bukan berarti kamu jadi sakit begini. Kasihan kamunya nak, lagian Deu itu kan ke Belanda….. Kalau sudah sembuh, ke sekolahnya diantar sama abang kamu ya? pinta mama. Sebelum aku menjawab, aku sampaikan sesuatu kepada mama “Ma, Yelz ga usah les di tempat itu lagi ya….soalnya Yelz punya musuh di situ jadi Yelz kepikiran soal dia terus. Orangnya menyebalkan sedunia ma. Boleh ya ma?” seperti anak kecil aku memelas kepada mama. Wajah mama langsung berkerut curiga, “Musuh? Yelz punya musuh?” sebelum mama tanya lebih jauh, langsung ku potong pertanyaan mama, “kalau diceritakan panjang banget ma. Boleh yah ma, Yelz pindah les aja ya?” sekali lagi aku meminta sambil memegang tangan mama. Dan akhirnya mama setuju walau bahasa wajahnya penuh tanda tanya.
Karena sakit, aku tidak masuk sekolah tiga hari. Teman-teman sekelas datang menjengukku. Tapi berita yang paling menyenangkan adalah akhirnya aku pindah les juga. Byebye blonde belagu, makan aja tuh pohon. Hari ini aku masuk sekolah diantar sama abang, aku turun di depan gerbang saja karena abang harus buru-buru ke kampus. “Baik-baik di sekolah ya anak gendeng, jangan main di matahari, ‘ntar demam lagi aku juga yang repot…hahahah” sambil tertawa dan melajukan sepeda motornya. Abangku yang baik hati dan penyayang….aku tidak mau kalah dari dia dan ku jawab “iya, tuan si buruk rupa. Jangan lupa titip salam sama kakak si cantik rupa alias pacar kamu dan pesananku bilang dicarikan sama kakak itu. Key?” kataku sambil mengerlingkan mata kiriku. “Sip bos!” jawabnya dan langsung pergi.
Saat aku memasuki gerbang, ada pemandangan yang janggal. Banyak siswa/i berkumpul seperti menunggu seseorang. Tapi aku cuek saja sambil berjalan menuju kelas. Pas mau masuk kelas, aku mendengar suara agak gaduh, yah siswa/i yang ngumpul itu ternyata benar sedang menunggu dan yang ditunggu itu sudah datang makanya mereka agak ribut. Aku melihat laki-laki dan perempuan berseragam SMA turun dari dua mobil mewah berwarna hitam pekat sepertinya itu mobil keluaran terbaru di Indonesia, bentuknya aja unik. Aku tidak bisa melihat mereka berdua karena posisi mereka membelakangi aku. Tapi si cowok berambut blonde dan cewek tinggi langsing, rambutnya panjang hitam gelam, sangat sepadan dengan si blonde tadi. Tiba-tiba aku teringat si blonde, lalu aku berusaha membuangnya jauh-jauh dari pikiranku. Tebakanku dalam hati, barangkali siswa baru. Aku langsung masuk kelas dan duduk sambil mengeluarkan catatan tugas-tugas yang sudah ku kerjakan karena Erika memberikan pinjaman catatan dan tugas yang harus dikerjakan. Emang sih, bukannya memuji diri sendiri, sejak SD aku selalu menyandang juara 1 umum hingga sekarang jadi aku tidak begitu kesulitan, apalagi bapak dan mama sudah memberikan fasilitas pendidikan yang cukup wah, dari laboratorium pribadi, perpustakaan pribadi, komputer pribadi lengkap dengan saluran internetnya, sekolah yang terbaik dan banyak lagi asal berkaitan dengan pendidikan, pasti bapak mendukung. Sampai mama pernah bela-belain pinjam uang untuk ongkos, hanya karena ingin mendampingi aku waktu ikut olimpiade di Cina karena aku sebagai perwakilan dari jurusan Fisika dan Kimia. Pelajaran di jam I pun mulai……
Sudah 2 minggu ini, siswa/i sekolahan tidak berubah juga. Mereka tetap berkumpul menunggu cowok dan cewek yang kemarin. Apa sih yang menarik dari mereka? Karena hidup dalam tanya dan penasaran itu sangat tidak enak. Aku ingin bertanya, tapi kuurungkan kembali niat itu, sampai akhirnya keinginan itu jadi tidak ada sama sekali.
to be continued.....
Diposting oleh NAPOSOBULUNG di 19.41 1 komentar
Kamis, 27 Agustus 2009
Cerber!
Kebahagiaan kuraih!
Teriknya matahari siang ini membuat keringatku membanjir di seluruh tubuh. “Sial, sudah panas, debu, asap ….. benar-benar menyebalkan” gerutuku dalam hati. Yah, sambil komat-kamit, aku tetapkan langkahku menuju tempat les yang dalam 3 bulan ini harus ku tempuh dengan jalan kaki…..oh bapak, mama....bisakah belikan aku sepeda motor…keluhku dalam hati. But it’s ok, hiburku dalam hati. Aku pasti bisa beli sepeda motor dengan hasil kerjaku sendiri…liat aja ya pak, ma, janjiku pada diri sendiri.
Akhirnya aku tiba juga di tempat les, ku lirik jam tangan Quartz dengan tali dari kulit berwarna coklat tua yang melingkar di pergelangan tanganku, masih ada waktu 10 menit lagi untuk mengeringkan keringat, pikirku. Sambil berjalan menuju pohon di taman tempat les, aku mengeluarkan buku dari tas untuk kujadikan pengganti kipas alias kipas darurat hehehhh… “Akh, syukur deh pohon kamu ada di sini, kalau ga, mana ada segar-segarnya situasi tempat les ini. Emang benar juga kata guru biologi, saatnya bagi semua orang untuk mengkampanyekan Integration of Creation. Salah satunya, yah kamu pohon rindang”, dialog dalam hatiku sambil sedikit tertawa sendirian, mengkhayal. Tiba-tiba sekumpulan anak laki-laki datang mendekat, yang ternyata sudah memperhatikan aku dari tadi. Salah satu dari antara mereka, bertubuh tegap dan tinggi, mirip Michael Jordan gitu, tapi kulitnya coklat, rambut agak gelombang, di cat dengan warna blonde, lumayan kerenlah penampilannya tapi temannya yang 4 lagi, semuanya ancur. Nah si blonde itu yang paling mengesalkan, dengan sombong dia berkata, “heh, anak baru ya, kamu itu sudah melanggar peraturan di tempat ini. Yang pertama, lancang duduk di wilayah kekuasaanku, kedua, cengar-cengir di wilayah kekuasaanku, ketiga, hanya orang cantik saja yang bisa ada di wilayah kekuasaanku, keempat, kamu……tidak termasuk di bagian ketiga. Sekarang, angkat kaki dari sini sebelum aku yang menendangmu. Mengerti???!!!! dengan matanya yang terbelalak. “Sialan..” aku langsung berdiri, darahku mendidih. Pas aku ingin menyumpah serapahi anak katak yang ga tau diri itu, tiba-tiba lonceng langsung bunyi pertanda aku harus masuk dan tidak boleh terlambat. Apalagi tutor untuk jadwal hari ini, mirip harimau yang ga pernah kenyang, pelan kuhembuskan nafasku untuk menetralkan emosi, terus mengacungkan jari telunjukku tepat di hidung si blonde yang sok berkuasa itu, ketika itu ekpresi wajah mereka berubah semua, tidak tau kenapa. Lalu aku pergi meninggalkan mereka, sambil ku dengar mereka tertawa, tapi aku tidak tahu pasti apakah mereka tertawa karena aku atau karena si blonde yang hampir kujadikan ikan asin dendeng itu.
Keesokannya di sekolahan, aku menceritakan kejadian itu secara mendetail kepada sahabatku Defriu, cewek lembut, rendah hati, pintar dan berasal dari keluarga yang berada. “Ke kantin yuk” ajakku kepada Deu, sebutanku memanggil namanya, sesudah aku selesai menceritakan kisahku itu. “Boleh, mau makan apa emang? Aku yang traktir ya” pintanya. “Ups, kamu lagi ngrayain apa emang…” tanyaku dengan senyum tipis. Lalu kami pergi menuju kantin. Setelah pesanan datang, dengan duduk berhadapan sambil menikmati bakso dan teh sosro, Deu membuka pembicaraan. “Oh yah, aku belum cerita pada orang lain, tapi karena kamu sahabatku maka sangat penting buatmu untuk mengetahuinya,” katanya sedikit cuek. Dengan tatapan penasaran dan kening yang berkerut berusaha seperti membahasakan maksud pembicaraan Deu,...tapi Deu yang tau menafsirkan gelagatku, tanpa ditanya dia langsung menjawab, “Minggu depan, aku akan pindah sekolah ke Belanda bersama dengan adik aku karena nenek yang minta.” Tidak heran karena Deu itu adalah hasil dari percampuran, bapak Deu aja seorang yang berkebangsaan Belanda ibunya Indonesia. “Sekolah kamu gimana? Minggu depan berangkat trus urusan pindah sekolah siapa yang handle, lagian emang di sana kamu punya teman, dan temanku siapa Deu?” serbuan pertanyaan kutumpahkan karena begitu shock mendengar berita yang menyebalkan itu sambil menatap Deu yang masih tetap cuek. Sambil mengaduk bakso, Deu menjawab “iya Yelz, aku memang kurang setuju. Tapi yang nyuruh papa, kamu tau kan, papa itu paling tidak bisa mendengar kata tidak” berhenti sejenak dan menghembus nafasnya pelan “aku pasti akan sangat kehilangan kamu Yelz, my ever friend.” Selera makanku pun hilang, ga kebayang kan kalau Deu benar-benar terbang ke Belanda sana. Tapi mau gimana lagi, papa Deu emang orang yang keras dan disiplin, tidak heran kalau papanya Deu punya usaha raksasa bidang jasa transportasi darat, air dan udara, yang dibangun dari nol sejak muda, seperti yang pernah diceritakan Deu ke aku.
Hari ini aku izin dari sekolah, karena mau memberangkatkan Deu dari bandara. Deu tidak membuat special party teman sekelas untuk keberangkatan dia ke Belanda, papa Deu tidak suka yang begituan. Bahkan Deu harus memendam perasaan sukanya sama teman cowok satu sekolahan karena dia takut ketauan sama papanya, kasihan Deu. “Hai….sudah lama menunggu Yelz..” tanya papa Deu alias om Schutz memecah khayalku. Karena terkejut, aku tidak langsung menjawab pertanyaan itu. Aku melihat Deu dan adik laki-laki juga mamanya. Tiba-tiba kesedihanku muncul dan akhirnya aku tersadar kalau om Schutz dari tadi memandangi aku dengan heran. “Eh, iya..ga..eh..iya om. Aduh ngomong apaan sih,” kataku sambil memukul pelan keningku. “Maksudnya om, baru 15 menit.” sambil tersenyum ku sambung perkataanku. Deu datang mendekat dan memeluk aku. “Aku akan kirim email ke kamu, jadi meskipun jauh kita bisa tetap dekat dan komunikasian koq. Kalau pun tidak lagi bertemu, pasti kita kan bertemu sebagai keluarga Tuhan. Doakan aku ya juga salam buat teman-teman ya.” air mata Deu keluar dan aku tidak pernah melihat kesedihan Deu yang begitu banyak. “Akh kamu Deu, sedih sih boleh tapi jangan ngomong begitu! Emangnya Belanda itu dunia lain, kalau di peta kan cuma sejengkal dari Indonesia!” jawabku sambil bercanda tapi entah dari mana datangnya air mata yang mengalir deras di pipiku. Waktunya tiba, aku memeluk Deu yang masih tetap terisak. Papa dan mama Deu juga berangkat ke Belanda sekalian. Aku sedikit heran, karena Deu dan adik semata wayangnya itu biasanya kalau liburan selalu keliling Belanda, cuma mereka berdua aja yang berangkat, lagian papa dan mamanya kan manusia super sibuk. Tapi barangkali ada acara keluarga di sana, pikirku. Aku memandangi pesawat Deu sampai tidak nampak lagi. Sambil melambaikan tangan, dalam hati aku sampaikan salamku buat Deu, my ever friend dan keluarganya.
Keluar dari bandara dengan suasana hati yang masih sedih, aku menunggu taksi mau pulang. Pas berdiri, aku melihat seseorang yang sepertinya sangat kenal dengan sosok laki-laki yang sedang mengendarai Innova silver blue dengan seorang perempuan yang sangat cantik dan tampaknya sangat sepadan dengan dia, tapi siapa ya dia? Tanyaku dalam hati. Aku langsung ingat, rupanya itu laki-laki si blonde yang belagu pemilik pohon rindang di depan tempat lesku, sial, pikirku. Mobilnya berhenti, dia keluar dan berjalan yang sepertinya menuju ke arahku, “mampus aku,” kataku pelan pada diri sendiri. Aduh, gimana ya…aku ga mau jumpa dengan si blonde belagu ini lagi..akh, ada koran terletak. Langsung saja ku sambar koran itu dan menutupi wajahku, akhirnya tenang juga sampai nanti dia berlalu dulu. Apa yang kurencanakan ternyata tidak sesuai dengan harapan. Ada orang yang menendang kakiku, auw sakit banget sehingga aku menjerit-jerit mencampakkan koran dan memegangi kakiku. “Maaf..maaf nona, aku tidak lihat..bagaimana keadaanmu..maaf nona” pinta laki-laki itu. “Apanya yang maaf…emang kalau sudah minta maaf kakiku tidak sakit lagi, aduh mama sakit..” keluhku sambil memegangi kakiku. Lalu aku menegakkan kepalaku ke atas ingin melihat wajah laki-laki yang menginjak kakiku, ternyata…..????? “Hah, kamu lagi rupanya. Heh sebenarnya aku mimpi apa sih, satu minggu ini bertemu dengan anak sial seperti kamu? Atau kamu sengaja memanjangkan kakimu jadi kalau ada orang yang menginjak terus akan merasa bersalah lalu minta maaf lalu kamu minta bayarannya. Hehh..(sambil mendorong tubuhku kasar) aku sudah tidak mau ditipuin dengan orang seperti itu lagi. Berapa yang kamu mau, hahh?” dia mengeluarkan dompetnya dan mengambil urang ratusan ribu beberapa lembar lalu mencampakkannya ke wajahku sambil berkata “nih, biaya perobatan kakimu anak sial, kalau kurang suruh bapakmu datang minta, kalau perlu mama sama saudara-saudaramu semua. Mengerti!” lalu dia meninggalkan aku dan orang banyak menonton adegan yang menyebalkan ini. Bagai disambar petir, aku tertunduk melihat uang yang berserakan, ku pungut uang itu lalu ku kejar si blonde yang sombong itu. Akhirnya aku bertemu dengan dia, kutarik badannya sambil kubalikkan sehingga kami berhadapan “Plak, plak, plak, plak”…empat kali tamparan, 2 kali kanan dan 2 kali kiri, atas penghinaannya kepada bapak, mama, saudaraku dan aku. Kucampakkan uang itu kembali ke mukanya langsung kudorong dia dan aku pergi tanpa berkata sepatah kata pun. Orang banyak kembali menonton kami berdua, menyebalkan. Tapi masih lima langkah dari dia, aku berbalik dan menjumpai dia, tepat di depannya, sangat dekat sekali….aku mengeluarkan dompetku dan mengambil uang seribuan beberapa dan berkata “tidak ada di dunia ini anak yang dilahirkan orangtuanya menjadi anak sial. Jika orangtuamu kaya raya, suruh mereka berdua datang menjumpai orangtuaku untuk menyekolahkan kamu tatakrama. Ini ada uang…(ku tarik tangan kirinya dan ku letakkan uang itu ke tangannya) suatu saat kamu akan memerlukannya barangkali.” Ku tinggalkan dia bersama semua orang yang menontonnya.
Sampai di rumah, terasa sangat lega. Aku menuju ke kamar dan tidak makan malam lagi. Sedih hari ini yang ku rasakan. Aku duduk di daun jendela dan melihat ke langit, banyak bintang bertaburan tapi tidak ada bulan. Hembusan angin sepoi-sepoi mengajak aku merenungkan kejadian hari ini, lalu aku berdialog sendiri dalam hati “mengapa orang itu sangat sombong? Masalah apa yang dialaminya? Dan mengapa juga aku mendapat kejadian ini saat Deu sudah pergi, hanya Deu teman aku bisa curhat.” Air mata kembali membasahi pipiku dan “auw” aku tidak sadar memicit kakiku yang terinjak tadi di bandara. Karena lelah, akhirnya aku tutup jendela dan tidur.
Diposting oleh NAPOSOBULUNG di 04.05 1 komentar
Label: Cerita
Senin, 18 Mei 2009
Jangan Frustrasi dan Menyerah!
====================
"Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana."
Dalam sebuah pertandingan kejuaraan di tahun 70an, Rudy Hartono maestro bulu tangkis Indonesia saat itu berhadapan dengan pemain hebat asal Malaysia, Punch Gunalan. Ketika itu Punch memimpin dengan telak. Rudy ketinggalan angka 1-14. Satu angka lagi, Punch akan menjadi juara. Secara logika tentu kemenangan hanya tinggal menunggu waktu saja. Tapi apa yang terjadi? Rudy Hartono tidak menyerah sama sekali. Secara luar biasa dia membalikkan keadaan. Angka demi angka diraih untuk menyusul Punch hingga akhirnya keluar sebagai pemenang. Dalam sebuah acara TV beberapa puluh tahun berikutnya, Rudy menceritakan apa yang terjadi saat itu. Demikian kira-kira katanya: "kalau saat itu saya menyerah dan berpikir "yah mati deh.... saya pasti bisa benar-benar mati dan kalah" katanya. Rudy saat itu berpikir positif. Nothing to lose. "Kalaupun kalah tidak masalah, karena saya sudah benar-benar berusaha" katanya. Sikap positif ini membuat Rudy memandang ketinggalan angka dalam posisi kritis itu menjadi sebuah peluang untuk meraih kemenangan. Tekanan secara perlahan berpindah kepada Punch, dan Rudy pun memenangkan pertandingan. Bayangkan jika Rudy saat itu mudah menyerah, mendasarkan hanya pada logika dan hilang semangat ketika dalam posisi kritis, hasil akhirnya tentu akan berbeda.
Tuhan tidak pernah menginginkan kita untuk menyerah. Kita tahu bahwa ada pengharapan tanpa batas dalam Kristus. Amsal menuliskan "Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana." (Amsal 24:16). Sebagai anak-anak Tuhan yang punya pengharapan, tidak seharusnya kita mudah jatuh, frustrasi, menyerah dan kemudian kalah. Orang benar boleh jatuh berkali-kali, tapi tetap bangkit, dan kemudian menjadi pemenang, bahkan lebih dari pemenang. "Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan. Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita." (Roma 8:36-37). Tentu saja ada rasa sakit ketika kita terus menerus bertemu dengan kegagalan. Tapi jangan jadikan itu sebagai sesuatu yang traumatis kemudian membuat kita sulit bangkit karena terus terbelenggu dengan masa lalu. Jadikan kegagalan itu sebagai sebuah pelajaran berharga, dan jadikanlah sebuah titik tolak untuk bangkit.
Rasul Paulus pernah berkata demikian: "Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa." (2 Korintus 4:8-9). Sebuah perkataan yang menunjukkan sebuah mental baja yang tidak mudah menyerah. Kita tahu bagaimana beratnya pergumulan Paulus setelah ia bertobat. Di lempar batu, menghadapi badai besar dalam salah satu pelayarannya ketika melayani, dipenjara, dianiaya dan lain-lain. Bagaimana Paulus bisa mencapai pola pikir seperti itu? Demikian katanya: "Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami." (ay 10). Yang dimaksud Paulus dalam ayat 10 ini dia jelaskan pada ayat 17. "Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami." (ay 17). Segala penderitaan yang dialami Paulus dan rekan-rekan sepelayanan belumlah sebanding dengan penderitaan yang dialami Yesus dalam menebus dosa-dosa manusia. Dan penderitaan itu semua masih terbilang ringan jika dibandingkan dengan kemuliaan kekal, sebuah kebahagiaan yang luar biasa dan abadi sifatnya, yang dijanjikan Tuhan. Dengan dasar demikian, Paulus dan rekan-rekan tidak merasa tawar hati bahkan menghadapi maut sekalipun. "Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari." (ay 16).
Penderitaan boleh datang, kegagalan boleh hadir dalam hidup kita, tapi semua itu bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah awal untuk belajar melangkah dalam proses perjalanan hidup kita untuk mencapai kesuksesan. Dalam Filipi, Paulus mengungkapkan sebuah tips penting menjalani kehidupan: "aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus." (Filipi 3:13-14). Yesus pun mengingatkan dengan tegas bahwa kita tidak boleh terus terikat dengan segala kegagalan di masa lalu. "Tetapi Yesus berkata: "Setiap orang yang siap untuk membajak tetapi menoleh ke belakang, tidak layak untuk Kerajaan Allah." (Lukas 9:62). Jangan menyesali kegagalan dan masa lalu anda secara berlebihan, apalagi jika itu mendatangkan frustrasi hingga kemudian menyerah. Jadikan semua itu sebagai titik awal sebuah proses belajar menuju keberhasilan, dan jadikan semua itu sebagai pelajaran untuk bersandar kepada Tuhan. Mulailah mengandalkan Tuhan dalam segala segi kehidupan kita. Ketika anda masih terjatuh saat ini, jangan patah semangat, karena Tuhan punya rencana luar biasa dalam hidup anda. Bangkitlah!
Belajarlah dari kegagalan dan jadikan itu sebagai awal kesuksesan
(taken from Renungan Harian Online)
Diposting oleh NAPOSOBULUNG di 01.36 1 komentar
Kamis, 14 Mei 2009
Diakonia dan 145 tahun HKBP Pearaja
Then Nommensen came to this land. He opened new mission in Batak Land, Silindung which was touched the whole of aspect of life such as spread the gospel, education, healthy and economy. Nommensen is a multitalent figure and also the source of inspiration today and tomorrow. His life among the changing Batak as the fruit of the Gospel gave an evidence that the missionary task could only be strngthen through personal dedication not through structure or based on a ready for use ideology. (taken from "A brief Biography of Ingwer Ludwig Nommensen, The Apostle of Batak).
For this year as the Diakonia year of HKBP, we can learn from what the Nommensen has done for hundred years ago. The love of God, not only share by the preaching, the main important is also acting. Nommensen juga menghidupi apa yang dikatakan oleh Yesus bahwa Yesus meninggalkan teladan bagi murid-muridNya. Teladan Yesuslah yang dihidupi oleh Nommensen. Seberapa besar pun kita suarakan tentang kasih, itu akan tinggal diam saja jika tidak dinyatakan, Think of one idea to change the world and put it into action because Action speaks louder than words (taken by the wise words and kids movie). Hal-hal kecil yang bisa kita lakukan untuk melayani seseorang, mungkin tidak dilihat oleh dunia luas tapi dirasakan hingga akhir hidupnya.
Jesus is still the source of inspiration today, tomorrow, forever and ever.
Dalam bulan Mei ini, dibuka dari tanggal 10 hingga 31 merupakan parheheon Sekolah Minggu HKBP Pearaja dan ulang tahun HKBP Pearaja yang ke-145 tahun. Sudah sangat tua... Anniversary ini diisi dengan berbagai kegiatan yang melibatkan semua jemaat dari seluruh kategorial. Tujuannya bukan sekedar mengikuti kegiatan saja tapi merevive jiwa yang berdiakonia untuk seluruh jemaat.
Yeremia 29:7
Horas.....!
Sejahtera masyarakat, sejahtera gereja!!
Diposting oleh NAPOSOBULUNG di 19.09 0 komentar